Belajar dari Kepiting

29 Oktober 2008

Belajar itu harus tak kenal lelah dan tak pilah-pilah. Dalam belajar tidak boleh mudah menyerah, karena sejatinya belajar adalah berusaha. Sebesar usahamu sebesar itu pula hasilmu. Bagaimana akan mendapat hasil yang maksimal kalau mudah menyerah.

Belajar juga tak boleh pilah-pilah. Belajar pada prinsipnya baik. Apa pun itu. Orang yang belajar senantiasa mengetahui dan orang yang tahu akan berharga. Begitu kata bijak.

Terkait dengan belajar, Batulis punya sebuah fabel yang cukup menarik untuk disimak. Mungkin sebelumnya Anda pernah membaca atau mendengarnya. Tapi fabel ini coba Batulis sajikan sedikit berbeda. Sehingga Anda pun dapat menangkap makna dibalik cerita dan kalau pun mau belajar darinya.

Begini ceritanya. Suatu hari seekor ibu kepiting dan anaknya terlibat dalam sebuah percakapan. Sang ibu kepiting berbicara pada anaknya ”Nak tak seharusnya kamu berjalan ke samping. Berjalanlah maju ke depan.” Anak kepiting pun menjawab ”Iya Bu akan aku laksanakan perintah Ibu. Aku akan berjalan maju ke depan. Dan tak akan lagi jalan ke samping.” Bagus kalau begitu.” Ujar Ibu ”Tapi aku tidak bisa melakukannya Bu.” Sela si anak memelas

Sang Ibu kepiting pun berseru ”Berlatihlah terus anakku. Ku yakin akan bisa dirimu berjalan ke depan.” ”Tapi Bu, anakmu benar-benar tidak tahu cara berjalan ke depan. Karena Ibu tahu sejak kecil aku sudah berjalan ke samping.” Rengek anak kepiting kembali menimpali. ”Sudikah ibu mencontohkannya?” lanjut tanya si anak kepada ibunya.

Ibu kepiting agak sedikit geram. Akhirnya pun si Ibu memberi contoh. Berjalanlah si ibu kepiting dengan berseru ”Begini anakku, lihat cara berjalannya.” Tapi sang anak seketika terperanggah, ternyata si ibu berjalan ke samping. Dan tak pernah sanggup berjalan maju ke depan.

Begitulah ceritanya. Cukup menarik bukan? Apa makna di balik fabel Anak kepiting dan Ibunya? Fabel di atas memberikan makna kepada kita janganlah kita menyuruh orang, sementara diri kita tak sanggup melakukannya.

Bagaimana dengan diri kita. Seberapa sering kita berulah seperti sang ibu kepiting?

Fenomena sang ibu kepiting banyak terjadi di sekitar kita. Atau bahkan kita sendiri melakukannya. Seringkali menyuruh, memberikan petuah, nasehat orang lain, padahal kita sendiri belum pernah atau bahkan tak sanggup melakukannya.[]

0 komentar: